*⁉️ MENGKHUSUSKAN MEMPERBANYAK MEMBACA DO'A SAPU JAGAD DI AYYAMUT TASYRIK (HARI² TASYRIK TGL 11-13 DZULHIJJAH), ADAKAH SUNNAHNYA?*
https://t.me/hawariyyuuun
Ibnu Rojab رحمه الله dalam Latho`iful Ma'aarif" (hal. 290, cet. Dar Ibnu Hazm) membawakan ayat ke-200 surat Al Baqoroh :
فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَٰسِكَكُمْ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ
"
Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allaah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: 'Ya Robb kami, berilah kami (kebaikan) di dunia', dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat."
Lalu beliau رحمه الله menjelaskan:
وقد استحب كثير من السلف كثرة الدعاء بهذا في أيام التشريق
*"
Banyak ulama salaf menganjurkan memperbanyak do'a berdasarkan ayat ini pada hari-hari Tasyrik"*
Dan do'anya adalah sebagaimana dikatakan oleh Ikrimah رحمه الله :
كان يستحب أن يقال في أيام التشريق: {رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ} [البقرة: ٢٠١]
"
Dianjurkan berdo'a pada hari tasyrik dengan (memperbanyak) mengucapkan :
"Robbanaa aatinaa fiiddunyaa hasanatan wafii-aakhirati hasanatan waqinaa 'adzaabannaar".
("Ya Robb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa Neraka')".
Ibnu Rojab رحمه الله juga membawakan sebuah
atsar Shahabi Jaliil Abu Musa al-Asy'ariy رضي الله عنه :
وقد روى زياد الجصاص عن أبي كنانة القرشي أنه سمع أبا موسى الأشعري يقول في خطبته يوم النحر بعد يوم النحر ثلاثة أيام التي ذكر الله الأيام المعدودات لا يرد فيهن الدعاء فارفعوا رغبتكم إلى الله عز وجل.
"Diriwayatkan oleh Ziyaad al-Jashoos, dari Abi Kinaanah al-Qurasyi bahwa ia mendengar Abu Musa al-Asy'ariy رضي الله عنه berkata pada waktu khutbah hari raya : *"
Setelah hari penyembelihan adalah tiga hari tasyrik yaitu hari dimana Allaah menyebutnya sebagai hari al-Ma'duudaat, yang tidak ditolak doa pada hari-hari tersebut, oleh sebab itu angkatlah harapan kalian kepada Allaah 'Azza wa Jalla."*
*🔍
Asy-Syaikh Usamah bin Su'ud telah melakukan kajian terhadap atsar ini dan beliau memberikan penilaian dho'if (lemah) thd Atsar tsb sehingga tidak shohih (tidak valid), karena adanya 2 cacat pada sanadnya, yaitu*.
1. Ziyaad Abi Ziyaad al-Jashoosh al-Waasithi, dinilai oleh Al Hafizh Ibnu Hajar dalam "at-Taqriib"
sebagai perowi dho'if (lemah);
2. Abu Kinaanah al-Qurasyi, dinilai oleh Al Hafizh juga sebagai
perawi majhul (tidak dikenal).
*✅
Konteks ayat sesuai dengan pemahaman beberapa ulama salaf, bahwa hari-hari tasyrik disyariatkan untuk memperbanyak berdo'a kepada Allaah, akan tetapi tidak mengkhususkan do'a sapu jagad tsb di hari-hari tasyrik saja, mengkhususkan waktu, tempat, dan bilangan (jumlah) harus membaca do'a tsb sekian dan sekian, tapi dibaca secara umum kapanpun, tanpa mengkhususkan waktu/hari tertentu seperti dihari-hari tasyrik saja dan dibatasi jumlah tertentu. Karena tentu dalam hal itu diperlukan dalil. Sedangkan itu hanya dinukil dari perkataan tabi'ut tabi'in (Ikrimah). Dan tidak shohih (valid) atsarnya. Adapun perkataan tabi'ut tabi'in tidak bisa dijadikan sbg hujjah (dalil) amalan tsb disunnahkan. Menggampangkan menyunnahkan suatu amalan yang tidak dilakukan oleh Nabi ﷺ, tidak pula dinukil dari para sahabatnya.*
Ketahuilah ....., Allaah ta’ala memerintahkan kita untuk mengikuti sesuatu perkara apa saja dengan ilmu. Lebih-lebih perkara agama.
Dan Allaah ta'ala melarang yang sebaliknya, yakni mengikuti sesuatu perkara agama dengan tanpa ilmu.
Allaah Jalla wa Ala berfirman:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ
*“
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.”* (Qur'an Surah Al-Isra’ ayat 36)
Sebagian ulama menjelaskan makna ayat tersebut :
*“(yakni) janganlah sekali-kali kamu mengucapkan sesuatu yang kamu tidak ada ilmu padanya.“*
Show more ...